Investasi dalam Perspektif Islam
Para ekonom mengemukakan pengertian yang berbeda-beda
tentang investasi. Kendati demikian, ada beberapa kesamaan dalam pengertian
mereka. Alexander dan Sharpe (1997:1) mengemukakan investasi adalah pengorbanan
nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan nilai di masa yang akan
datang yang belum dapat dipastikan besarnya. Sementara itu Yogiyanto (1998:5)
mengemukakan investasi adalah penundaankinsumsi saat ini untuk digunakan dalam
produksi yang efisien selama periode tertentu. Tandelilin (2001:4)
mendefenisikan investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lain yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
datang. Kemudian jika kita berbicara tentang investasi syariah, ada hal lain
yang turt berperan dalam investasi. Investasi syaraih tidak melulu membicarakan
persoalan duniawi sebagaimana yang dikemukakan para ekonom sekuler. Ada unsur
lain yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu investasi dimasa depan,
yaitu ketentuan dan kehendak Allah. Islam memadukan antara dimensi dunia dan
akhirat. Jadi investasi islam adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang
untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih
besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung. Karena mengandung
unsur ketidakpastian di masa yang akan datang, tidak adil jika ada salah satu
pihak yang mendapat kepastian hasil sementara pihak lainnya tidak pasti
mendapat hasil. Setiap pihak, yang memberikan investasi maupun yang menerima
dan mengelola investasi harus menanggung bersama setiap resiko (ketidakpastian eksploitasi,
predatori dan intimidasi) merupakan ciri-ciri praktik riba, yang tegas-tegasan diharamkan
oleh islam. Semua bentuk investasi mengandung risiko atau ketidakpastian hasil.
Risiko dalam investasi karena adanya ketidakpastian waktu dan besarnya return yang akan diterima investor.
Islam menghendaki pemerataan pendapatan, persaingan yang sehat, dan
mengharamkan spekulasi dalam aktivitas ekonomi. Informasi tentang aset-aset finansial
yang beredar dipasar modal sangat menentukan pergerakan harga. Semakin adil suatu
informasi, semakin sulit seseorang melakukan spekulasi. Sebaliknya, semakin
tidak adil suatu informasi, peluang untuk berspekulasi semakin terbuka. Informs
adil akan membuat pasar bergerak sesuai dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya
baik mikro maupun makro.
Komentar
Posting Komentar