Langsung ke konten utama

SEF GOES TO BANDUNG

Perjalanan yang digunakan untuk liburan, berekreasi ataupun studi banding merupakan suatu hal lazim yang sering dilakukan. Kegiatan tersebut tidak hanya untuk refreshing, melainkan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta mengembangkan potensi diri sudah seberapa jauh kita mengevaluasi diri untuk melangkah lebih maju untuk mencapai kesuksesan. Studi Banding juga memiliki manfaat yang sangat besar, karena memuat konsep sebagai kegiatan untuk meninjau dan melakukan evaluasi pada sebuah objek atau tempat lain, terutama mengenai aspek-aspek kelebihan yang memiliki orientasi untuk pengembangan. Selain itu, studi banding juga bertujuan untuk menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara real dimana akan dijadikan pembanding, lalu di analisis untuk menemukan suatu pembaharuan yang baik dan planning kedepan dalam jangka pendek ataupun panjang.
Menyikapi betapa besar manfaat studi banding, kali ini Sharia Economic Forum (SEF) Universitas Gunadarma akan melakukan studi banding ke Universitas Pendiidkan Indonesia (UPI) Bandung. Mengingat perlunya perkembangan dari masing-masing SDM yang berada di Sharia Economic Forum (SEF), untuk itu SEF ingin melakukan suatu perubahan dan gerakan agar menjadi SDM yang profesional di sebuah organisasi yang berusaha untuk menjadi go internsional. Studi banding dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Mei 2015. Sharia Economic Forum (SEF) berangkat dari Depok menuju Bandung pukul 06.00 dengan menggunakan Big Bird. Waktu perjalan yang kami tempuh sekitar 6 jam, dikarenakan lalu lintas yang sangat padat. Sesampainya di UPI pukul 12.30, para punggawa Sharia Economic Forum (SEF) akhirnya dapat bertemu dengan saudara/i UPI dengan KSEI-nya yang bernama SCIEMics dan berbincang-bincang sebentar dan dilanjutkan dengan salat dzuhur bersama di Masjid Al-Furqan. Masjid Al-Furqan ini sangat besar, selain tempat untuk shalat, didalamnya terdapat beberapa ruangan seperti ruangan untuk kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) seperti pramuka, dll. Ada juga ruangan medis, kerohanian, dll. Selain tempat yang sangat steril, suasana disini sangatlah nyaman, jikalau kita ingin berwudhu pun, airnya sangat dingin.
Setelah salat dzuhur bersama, Sharia Economic Forum (SEF) dan SCIEMics pun makan siang bersama didaerah Geger Kalong.


Tempat makan ini, baik bangunan maupun tempat untuk hidangannya terbuat dari kayu dan bambu. Tapi hati-hati, tempat makan ini, dikelilingi oleh kolam ikan. Jadi berhati-hatilah ketika berjalan. Dari segi suasana memang tempat ini nyaman, tetapi karena dikelilingi oleh kolam ikan, sehingga kadang kita tercium aroma-aroma yang tidak sedap, dan mengganggu mood kita untuk makan. Setelah selesai makan, Sharia Economic Forum (SEF) dan SCIEMics kembali menuju UPI untuk memulai acara inti yaitu studi banding. Sharia Economic Forum (SEF) dan SCIEMics berkumpul dan duduk santai di rerumputan dan dibawah pepohonan yang sangat rindang. Jika dibandingkan dengan kampus kami, UPI jauh lebih menyenangkan.
Akhirnya studi banding pun dimulai pukul 14.30. Studi banding dibuka oleh Ketua KSEI SCIEMics, Abdu Yakan, yang hangat disapa dengan kang Yakan. Beliau merupakan mahasiswa UPI Jurusan Teknik Elektro angkatan 2013. Kang Yakan pun memulai acara studi banding dengan memperkenalkan terlebih dahulu anggota-anggota yang hadir dalam acara studi banding ini, diantaranya ada Habiba, mahasiswi UPI Jurusan Ekonomi Islam angkaan 2013 dan Anisa, Jurusan Manajemen Perkantoran angkatan 2012.
 Saat Studi banding berlangsung, Kang Yakan mulai memperkenalkan SCIEMics dimana berawal dari BSO dan akhirnya bisa menjadi UKM pada tahun 2010. Banyak hal-hal menarik yang dapat diambil dari SCIEMics, dimulai dari apa saja trik-trik sehingga mereka bisa menjadi juara di Temilnas (Temu Ilmiah Nasional). Ternyata SCIEMics bisa dengan intensif menyelenggarakan kajian, maksimal 1x seminggu. Tetapi lain hal jika ada suatu lomba, mereka lebih intensif mengadakan kajian. SCIEMics memakai waktu libur mereka untuk belajar intensif, dengan mengandalkan pengajar yang merupakan alumni mereka sendiri.  Disamping ilmu yang sudah tidak diragukan lagi, SCIEMics juga telah mempunyai wadah untuk mengembangkan ekonomi syariah sendiri, yaitu adanya BMT. Walaupun anggota BMT tersebut masih anggota dari SCIEMics, tetapi BMT mereka telah bekerjasama dengan beberapa BMT, seperti BMT Al-Furqan, dll. Itulah mengapa SCIEMics bisa menjadi jura di ajang Temilnas 2015. Ada satu kalimat yang membuat mereka selalu bersemangat “Jangan pernah meraih juara, karea itu hanya berupa bonus dari Allah, tetapi raihlah kemenangan agar niat menjadi lurus dan terus berikhtiar”.
Setelah mendengar program kerja dari SCIEMics, Ketua KSEI Sharia Economic Forum (SEF) pun, Ahmad Husin juga memperkenalkan program kerja SEF. SCIEMics pun sangat tertarik mendengar program kerja dari SEF, seperti bagaimana cara membuat kuliah umum selama 8x dalam setahun, bahkan SCIEMics sendri jika ingin membuat acara satu atau dua kali itu masih tergolong sulit. Diskusi ini mulai jadi sangat menarik, banyak kekurangan yang SEF punya, dan mendapatkan tambahan ilmu yang kami dapat dari studi banding ke SCIEMics.  Studi banding pun selesai kami lakukan, waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, serah terima pelakat pun dilakukan, pelakat diberikan oleh Ahmad Husin selaku Ketua SEF kepada Abdu Yakan selaku Ketua SCIEMics.



Sesi selanjutnya, dilanjutkan dengan foto-foto bersama. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada SCIEMics. SEF pun berencana melanjutkan perjalanannya untuk berkunjung ke dusun bambu, didusun bambu, ada pasar khatulistiwa. Dikarenakan suasana yang sangat macet, maka kami hanya menyempatkan untuk berfoto-foto bersama dan shalat magrib dan isya disana. 


Setelah menikmati suasana di dusun bambu, akhirnya SEF pun kembali pulang ke Depok, pada pukul 20.30. Jalanan yang sangat macet menyebabkan SEF pun samai di Depok terlalu larut.


Setelah menikmati perjalan seharian yang lumayan cukup melelahkan, Alhamdulillah SEF pun sampai di Depok pukul 23.30, dan melanjutkan perjalan ke rumah masing-masing. Selesailah sudah studi banding SEG Gunadarma kali ini. Nantikan cerita-cerita seru SEF dalam studi banding berikutnya. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan 5

Strategi Ekonomi Islam dalam Menghadapi Inflasi Inflasi dan ketidakstabilan sektor riil dari waktu ke waktu selalu menjadi perhatian rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter. Hal ini tercermin dari kebijakan moneter dalam menjaga tingkat inflasi yang harus selalu turun menjadi satu digit atau inflasi moderat. Paradigma berfikir ini menunjukkan bahwa inflasi akan terus terjadi, karena paradigma berfikirnya bukan bagaimana inflasi tidak terjadi. Upaya otoritas moneter mengendalikan inflasi memang sangatlah beralasan. Terutama disebabkan dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi mengakibatkan terganggunya sektor riil. Menurut Boedi Abdullah, inflasi tidak hanya dimungkinkan terjadi pada negara yang menggunakan fiat money , namun juga bisa terjadi pada negara yang menggunakan mata uang emas dan perak. Jika ditemukan lebih banyak emas dan perak, persediaan uang akan meningkat, harga akan naik, dan nilai uang akan turun, hal

KASUS PERLINDUNGAN KONSUMEN

Ada Kandungan Klorin dalam Pembalut Wanita Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Namun, sejauh ini UU perlindungan konsumen tersebut belum sepenuhnya ditegakkann. Konsumen sebagai objek UU Perlindungan Konsumen masih saja sering dirugikan oleh para produsen nakal. masih banyak saja pelanggaran UU Perlindungan Konsumen yang terjadi di Indonesia. Padahal perlindungan konsumen itu sendiri sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.  Salah satu contoh kasus yang terjadi terhadap perlindungan konsumen baru-baru ini adalah kasus pembalut dan pantyliner yang ada di Indonesia mengandung Klorin. Hal ini telath diuji oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLKI). Tanpa informasi yang pasti mengenai kandungan klorin dalam pembalut, masyarakat menangkap informasi tidak seimbang mengenai fungs klorin pada pembalut. Klorin dipakai dalam proses pemut

Tulisan 7

A Review on Indonesia Islamic Banks “A Classic Small Bank’s Trap : Merger or Clousure”             Bank Syariah di Indonesia telah beroperasi semenjak tahun 1992 dengan adanya Bank Muamalat. Hingga sekarang, sudah 22 tahun Bank Syariah beroperasi dan didukung oleh bank-bank syariah lainnya seperti BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, dll. Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk berkembang, tetapi pada bulan Juni 2014, Bank Syariah hanya memiliki market share 4,7 %. Mengapa hal ini bisa terjadi sementara mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim? Contoh, sukuk lebih banyak dikeluarkan oleh Bank Internasional daripada Bank Syariah seperti di UK, sukuk dikeluarkan sebear 2.000.000 pounds hingga oversubscribed sebelas kali. Hal-hal lain didukung oleh research dari Bapak Adiwarman Karim bahwa ada tiga loyalist yang perlu diketahui, yaitu :conven loyalist (25%), floating mass (74%), dan Sharia loyalist (1%)tu . Sedikitnya sharia loyalist karena produknya yang dikeluarkan sanga