Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Tulisan 10

Startegi Waqf dalam Pemberdayaan Masyarakat Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu timbul di setiap negara, baik itu kemiskinan absolut maupun kemiskinan relatif. Walaupun sudah banyak program-program yang ditujukan dalam upaya pengentasan kemiskinan, namun masalah ini tak kunjung selesai juga. Sulitnya penyelesaian masalah ini disebabkan karena permasalahan yang melibatkan penduduk miskin ternyata sangat kompleks. Pendekatan dalam penyelesaiannya tidak hanya dilakukan dari segi ekonomi saja namun segi sosialnya harus dipertimbangkan. Faktor utama penyebab kemiskinan sebagian besar karena faktor alamiah. Selain itu tidak terjadinya pemerataan hasil pembangunan juga merupakan faktor penyebab yang tidak dapat diabaikan. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, diyakini berakibat buruk bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga tingkat kemiskinan juga akan meningkat. Sampai dengan tahun 1996, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan. Pe

Tulisan 9

Merebut Masa Depan melalui Jiwa Kepemimpinan dengan Ekonomi Kreatif Persaingan ekonomi di Indonesia semakin ketat yang mengharuskan Indonesia harus bergerak lebih cepat mencari alternatif lain sebagai nilai tambah untuk memajukan perekonomian Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Alternatif lain ini bisa dicari melalui ekonomi kreatif karena lebih memfokuskan kepada kreativitas yang akan menjadi aktivitas ekonomi sekarang ini, setelah era gelombang pertanian, gelombang industri, dan gelombang informasi. Mengapa harus ekonomi kreatif? Khusunya di Indonesia, saat terjadi krisis moneter tahun 1998, ekonomi kreatif pernah menyelamatkan ekonomi Indonesia dari keterpurukan, dan peran itu dimainkan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Lalu apa peran dari ekonomi kreatif? Tentu saja kreatifitas. Ekonomi kreatif sangat bergantung pada modal manusia, karena membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif tentunya yang mampu melahirkan berbagai ide dan menerjemahkannya kedalam

Tulisan 8

Ekonomi Syariah, Harapan Masa Depan Indonesia Mempelajari Ilmu Ekonomi itu sangatlah penting. Selain untuk menambah wawasan, juga untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia didunia ini. Nah tapi pada dasarnya, kebanyakan manusia yang mempelajari ilmu ekonomi ini lebih mengutamakan kedudukannya di dunia, bukan di akhirat. Kita sebagai orang yang memiliki keyakinan akan adanya Allah SWT, tentunya mempelajari ilmu ekonomi selain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya di dunia, ilmu tersebut juga harus bermanfaat oleh orang lain, sehingga ilmu yang kita dapat diberi rahmat oleh Allah SWT. Mempelajari ilmu ekonomi sangatlah penting dalam tujuan berupa pemenuhan kelangsungan hidup serta pemenuhan perintah dari agama. Islam memerintahkan kita berupa ketaatan dalam beribadah dan membimbing dalam hal perekonomian, politik, dll. Islam memberikan kebebasan dalam melakukan bisnis, transaksi, dsb. Akan tetapi, harus berdasarkan beberapa larangan, etika, dan moral. Islam juga menetapka

Tulisan 7

A Review on Indonesia Islamic Banks “A Classic Small Bank’s Trap : Merger or Clousure”             Bank Syariah di Indonesia telah beroperasi semenjak tahun 1992 dengan adanya Bank Muamalat. Hingga sekarang, sudah 22 tahun Bank Syariah beroperasi dan didukung oleh bank-bank syariah lainnya seperti BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, dll. Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk berkembang, tetapi pada bulan Juni 2014, Bank Syariah hanya memiliki market share 4,7 %. Mengapa hal ini bisa terjadi sementara mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim? Contoh, sukuk lebih banyak dikeluarkan oleh Bank Internasional daripada Bank Syariah seperti di UK, sukuk dikeluarkan sebear 2.000.000 pounds hingga oversubscribed sebelas kali. Hal-hal lain didukung oleh research dari Bapak Adiwarman Karim bahwa ada tiga loyalist yang perlu diketahui, yaitu :conven loyalist (25%), floating mass (74%), dan Sharia loyalist (1%)tu . Sedikitnya sharia loyalist karena produknya yang dikeluarkan sanga

Tulisan 6

Faktor Keuangan dan Non-Keuangan yang Mempengaruhi Peringkat Sukuk (Obligasi Syariah) Pasar modal merupakan salah satu sarana yang paling popular untuk berinvestasi. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan atau surat berharga jangka panjang yang dapat diperjualbelikan (Purnamawati, 2013). Ditinjau dari perspektif syariah, pasar modal adalah sarana untuk bermuamalah, sehingga pasar modal syariah merupakan pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dimana kegiatan transaksinya terbebas dari hal-hal yang dilarang seperti riba (bunga), gharar , perjudian, spekulasi dan lain sebagainya. Instrumen investasi di pasar modal syariah Indonesia dapat kita temukan di reksadana syariah, saham syariah,obligasi syariah, dan lain sebagainya. Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvesional. Semenjak ada konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen investasi yang mengandung bunga merupakan investasi non halal. Sehingga dimu

Tulisan 5

Strategi Ekonomi Islam dalam Menghadapi Inflasi Inflasi dan ketidakstabilan sektor riil dari waktu ke waktu selalu menjadi perhatian rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter. Hal ini tercermin dari kebijakan moneter dalam menjaga tingkat inflasi yang harus selalu turun menjadi satu digit atau inflasi moderat. Paradigma berfikir ini menunjukkan bahwa inflasi akan terus terjadi, karena paradigma berfikirnya bukan bagaimana inflasi tidak terjadi. Upaya otoritas moneter mengendalikan inflasi memang sangatlah beralasan. Terutama disebabkan dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi mengakibatkan terganggunya sektor riil. Menurut Boedi Abdullah, inflasi tidak hanya dimungkinkan terjadi pada negara yang menggunakan fiat money , namun juga bisa terjadi pada negara yang menggunakan mata uang emas dan perak. Jika ditemukan lebih banyak emas dan perak, persediaan uang akan meningkat, harga akan naik, dan nilai uang akan turun, hal

Tulisan 4

Musyarakah Mutanaqisah Pertumbuhan perbankan syariah khusunya di Indonesia setiap tahunnya memang mengalami peningkatan, baik itu BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah), maupun BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Walaupun jumlah jaringan kantor pada perbankan syariah mengalami peningkatan, tetapi tidak pada kinerja keuangannya. Pertumbuhan dan sebaran asset, DPK (Dana Pihak Ketiga), dan pembiayaan mengalami penurunan karena tidak merata sebaran tersebut diseluruh Indonesia. Sekitar 53,37% sebaran asset, DPK dan pembiayaan berada di DKI Jakarta. penyebaran tersebut sama sekali tidak merata, dikarenakan banyak provinsi-provinsi di Indonesia yang masih belum mengetahui dan minimnya pengetahuan itu sendiri akan perbankan syariah. Berarti sistem perbankan syariah di Indonesia dimana ingin mewujudkan sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqomah terhadap prinsip syariah dalam rangka keadilan, kemaslahatan, dan keseimbangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera

Tulisan 3

Faktor-Faktor  yang Mempengaruhi Audit Fee Pemeriksaan akuntansi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan keuangan. Pemeriksaan akuntansi sering disebut orang dengan Audit, dan yang memainkan peran ini adalah seorang akuntan publik. Akuntan publik merupakan profesi yang memberikan jasa audit untuk memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan/klies untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan tersebut teah disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Departemen Keuangan RI pada tanggal 30 September 2002 telah mengeluarkan keputusan menteri keuangan (KMK) No. 423 tentang jasa akuntan publik lalu diubah dengan keputusan menteri keuangan (KMK) No. 359 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17 tahun 2008 dan peraturan Bapepam No. kep-20/PM/2002 tanggal 12 November 2002 tentang independensi akuntan yang memberikan jasa audit di pasar modal. Fungsi akuntan publik yang utama adalah melaksanakan kegiatan audit atas laporan keuangan suatu entitas. Sesuai den

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali

Tulisan 2

Peluang dan Strategi Perbankan Syariah Indonesia  Menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Tidak sampai dua bulan lagi kita akan menyambut ASEAN Econonomic Community 2015 dimana kita kaan melakukan kegiatan ekonomi besar-besar secara bebas. Bebas aliran barang, jasa, modal, investasi, dan tenaga kerja. Dengan diberlakukannya AEC 2015 yang merupakan percepatan dari AEC 2020, dimana ditahun 2020 kita akan menghadapi liberalisasi keuangan secara besar-besaran pula. AEC 2015 merupakan tantangan terbesar Indonesia, bagaimana Indonesia dituntut harus menyiapkan dirinya agar dapat meraih manfaat yang sebenarnya. Hal ini menuntut kesiapan pelaku Indonesia untuk berusaha dan bekerja lebih giat lagi, mengingat rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya mata uang rupiah akibat meningkatnya dollar, suku bunga dan inflasi yang tinggi, rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada, akan membuat Indonesia semakin tertantang agar tidak semakin tertinggal dengan Negara lainnya. Dibali