Langsung ke konten utama

Tulisan 5

Strategi Ekonomi Islam dalam Menghadapi Inflasi

Inflasi dan ketidakstabilan sektor riil dari waktu ke waktu selalu menjadi perhatian rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter. Hal ini tercermin dari kebijakan moneter dalam menjaga tingkat inflasi yang harus selalu turun menjadi satu digit atau inflasi moderat. Paradigma berfikir ini menunjukkan bahwa inflasi akan terus terjadi, karena paradigma berfikirnya bukan bagaimana inflasi tidak terjadi. Upaya otoritas moneter mengendalikan inflasi memang sangatlah beralasan. Terutama disebabkan dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi mengakibatkan terganggunya sektor riil. Menurut Boedi Abdullah, inflasi tidak hanya dimungkinkan terjadi pada negara yang menggunakan fiat money, namun juga bisa terjadi pada negara yang menggunakan mata uang emas dan perak. Jika ditemukan lebih banyak emas dan perak, persediaan uang akan meningkat, harga akan naik, dan nilai uang akan turun, hal sebaliknya akan terjadi jika persediaan emas dan perak turun (Abdullah : 2010). 
Kejadian inflasi bukanlah ditentukan oleh jenis mata uang yang digunakan. Meskipun uang yang digunakan adalah uang yang bernilai instrinsik dan ekstrinsik. Jika kebijakan moneter yang digunakan adalah kebijakan monter dengan keinginan untuk menghilangkan inflasi, maka inflasi tetap akan terjadi meskipun angka inflasi dapat dikendalikan. Oleh karena itu inflasi menyebabkan turunnya nilai mata uang. Secara teoritis selama ini diketahui 2 penyebab uama terjadinya inflasi, yaitu tarikan permintaan (demtidak akan brarti lagi and full inflation) dan desakan biaya (cosh push inflation), inflasi yang terjadi di Indonesia lebih banyak terjadi karena desakan biaya dan sistem keuangan serta sistem ekonomi yang berlaku saat ini adalah sistem kapitalis. Kelemaan utama sistem kapitalis adalah menjadikan uang sebagai komoditi dan alat spekulasi dalam perekonomian. Ketika uang dijadikan sebagai komoditi, maka nilai uang tidak lagi sesuai dengan nilai riil. Inilah penyebab kenapa nlai uang selalu merosot dibandingkan nilai barang. Selain itu, uang juga berfungsi sebgai alat produksi (uang dapat menghasilkan uang) melalui bunga (interest) yang dilakukan oleh bank. Bank merupakan mesin utama dalam sistem ekonomi kapialis, disamping mesin keduanya adalah pasar modal yang notabene lebih bersifat spekulatif (judi). Perbedaan antara mata uang emas dan perak dengan mata uang dari jenis lain adalah tingkat kesulitan atau kemudahan untuk membuat mata uang palsu, jika kebijakan moneter negara mampu mengatur keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang melalui mekanisme ekonomi riil bukan berbasis bunga yang menyebabkan buble economic, meskipun uang yang digunakan adalah fiat money, inflasi tidak akan terjadi.
Bahaya bunga sangat menganam stabilitas ekonomi, karena ketika bunga dijadikan instrumen utama moneter, maka keseimbangan nilai tukar uang bukan lagi diukur dengan jumlah nilai harga barang dan jasa pada sektor ekonomi riil, namun akan dimainkan oleh otoritas moneter melalui penentuan interest rate. Menjadikan bunga sebagai instrumen kebijakan moneter, mengancam keberlangsungan stabilitas ekonomi mikro, padahal standar kesejahteraan secara ekonomi bukanlah ditenukan makroekonomi. Meskipun pertumbuhan ekonomi pada skala makro bagus, namun jika banyak rakyat yang kelaparan, apakah kondisi tersebut dikatakan sejahtera? Kemajuan ekonomi menurut ekonomi islam, adalah terwujudnya rahmatan lil’alamin.

Ketika sistem ekonomi kapitalis dan sosialis selama ini hanya mampu menjadi sistem alternatif, maka untuk keluar dari sistem ekonomi inflasi, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu menjadi solusi, maka saat ini sistem ekonomi yang menawarkan instrumen moneter tanpa bunga, hanya sistem ekonomi islam. Ekonomi islam adalah sistem ekonomi riil, jumlah uang beredar secaa proporsinal terukur dengan nilai barang dan jasa dilapangan. Dalam ekonomi islam islam uang bukanlah komoditi, uang tidak memiliki nilai sama sekali, kecuali uang tersebut telah di investasikan (follow concept).   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KASUS PERLINDUNGAN KONSUMEN

Ada Kandungan Klorin dalam Pembalut Wanita Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Namun, sejauh ini UU perlindungan konsumen tersebut belum sepenuhnya ditegakkann. Konsumen sebagai objek UU Perlindungan Konsumen masih saja sering dirugikan oleh para produsen nakal. masih banyak saja pelanggaran UU Perlindungan Konsumen yang terjadi di Indonesia. Padahal perlindungan konsumen itu sendiri sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.  Salah satu contoh kasus yang terjadi terhadap perlindungan konsumen baru-baru ini adalah kasus pembalut dan pantyliner yang ada di Indonesia mengandung Klorin. Hal ini telath diuji oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLKI). Tanpa informasi yang pasti mengenai kandungan klorin dalam pembalut, masyarakat menangkap informasi tidak seimbang mengenai fungs klorin pada pembalut. Klorin dipakai dalam proses pemut

Tulisan 7

A Review on Indonesia Islamic Banks “A Classic Small Bank’s Trap : Merger or Clousure”             Bank Syariah di Indonesia telah beroperasi semenjak tahun 1992 dengan adanya Bank Muamalat. Hingga sekarang, sudah 22 tahun Bank Syariah beroperasi dan didukung oleh bank-bank syariah lainnya seperti BSM, BNI Syariah, BRI Syariah, dll. Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk berkembang, tetapi pada bulan Juni 2014, Bank Syariah hanya memiliki market share 4,7 %. Mengapa hal ini bisa terjadi sementara mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim? Contoh, sukuk lebih banyak dikeluarkan oleh Bank Internasional daripada Bank Syariah seperti di UK, sukuk dikeluarkan sebear 2.000.000 pounds hingga oversubscribed sebelas kali. Hal-hal lain didukung oleh research dari Bapak Adiwarman Karim bahwa ada tiga loyalist yang perlu diketahui, yaitu :conven loyalist (25%), floating mass (74%), dan Sharia loyalist (1%)tu . Sedikitnya sharia loyalist karena produknya yang dikeluarkan sanga